Empat rumah adat Batak Jangga Dolok di Huta Lumban Binanga, Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, terbakar pada Jumat, 1 Januari 2016 malam. Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA), Jhohannes Marbun, mengatakan salah satu rumah tersebut adalah rumah tertua di kampung itu.
Menurut Jhohannes, bangunan adat ini diperkirakan berumur 200 hingga 250 tahun. "Sudah ditempati dua belas generasi," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 2 Januari 2016. Saat ini, kawasan rumah adat dihuni oleh generasi ke-13 dari keturunan pemuka kampung. "Milik Raja Huta, Oppu Pane Oloan,"
Jhohannes menjelaskan, bangunan adat itu dikenal dengan nama Old House Jangga Dolok. "Sudah menjadi destinasi wisata di Kabupaten Toba Samosir atau Sumatera Utara," ujarnya.
Ia melanjutkan, turis-turis mancanegara sehabis berwisata ke Danau Toba, biasanya juga ke Jangga Dolok untuk melihat rumah tua ini. "Potensi ekonomi di masyarakat itu termasuk kategoriheritage," kata Jhohannes. "Warga berharap pemerintah dapat segera mendukung untuk pendirian kembali rumah adat itu."
Bangunan adat Batak Jangga Dolok di Huta Lumban Binanga terbakar Jumat, 1 Januari 2016 malam. "Kejadiannya sekitar pukul 19.00 sampai 21.00. Namun api benar-benar padam sekitar pukul 23.00," kata Jhohannes.
Ia menjelaskan bangunan yang terbakar yaitu empat rumah adat dan satu rumah tenun. Salah satu rumah adat itu, kata dia, tengah direnovasi menggunakan bantuan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Diperkirakan selesai satu minggu ke depan," ujar Jhohannes.
Sedangkan dua rumah lainnya pernah direnovasi menggunakan dana APBD Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, tahun 2013-2014.
sumber : tempo.co
0 Comment:
Posting Komentar