Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadwalkan sembilan atraksi budaya yang akan digelar untuk memeriahkan Festival Danau Toba (FDT) di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, pada 17-21 September 2014.
“Sembilan atraksi kegiatan budaya tersebut tercantum dalam surat Kemenparekraf No.HM.304/3/8/WPEK/2013 tanggal 7 November tentang penunjukan Kabupaten Tobasa sebagai tuan rumah pelaksanaan FDT 2014,” ujar Kepala Disbudpar Toba Samosir (Tobasa), Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige, Rabu [28/05].
Jenis perlombaan yang dipersiapkan untuk meramaikan pesta rakyat itu, yakni, pertunjukan budaya, lomba renang tradisonal, lomba renang internasional, pameran pariwisata dan ekonomi kreatif serta “Lake Toba world drum festival” dan “fashion show”.
Selain itu, akan diadakan perlombaan “solu bolon” sejenis perahu besar (dragon boat), paralayang, arung jeram, seminar pariwisata dan lomba nyanyi paduan suara solo. Disamping itu, menurut Ultri, akan ditambahkan sejumlah atraksi budaya lokal, seperti “Panangkok Ogung”, “Sulang Sulang Pasangap Natua-tua”, “Mangalahat Horbo”, dan “Panggokhon Ulaon Nauli”.
Atraksi budaya dan berbagai permainan rakyat itu, kata dia, dulu sering dimainkan dan akan diperlombakan dalam festival dimaksud. Ultri menjelaskan, pihaknya akan menggelar pra FDT yang dijadwalkan pada 4-5 Juli. Sejak Mei hingga Agustus 2014, akan digelar sosialisasi, edukasi, promosi dan “action plan pendukung” pesta rakyat tersebut. “Kita minta dukungan semua pihak terkait, termasuk SKPD di lingkungan Pemkab Toba Samosir,” katanya.
Kabag Humas Pemkab Toba Samosir, Robintang Sitepu menambahkan, sebagai tuan rumah pelaksanaan FDT 2014, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan dalam menyongsong penyelenggaraan festival yang diharapkan dapat mempromosikan potensi pariwisata Danau Toba tersebut hingga ke mancanegara.
Dikatakannya, Festival Danau Toba merupakan tahun yang kedua, setelah namanya berganti dari sebelumnya Pesta Danau Toba dan selalu diikuti setiap kabupaten yang bersinggungan langsung dengan wilayah danau tersebut.
“Manajemen pengelolaan festival yang ditangani pihak pemerintah pusat secara nasional, diperkirakan mampu mempermudah akses dan penyebarluasan informasinya, sehingga gaungnya diharapkan mampu lebih cepat ke tingkat pariwsata internasional,” kata Robintang
beritasore
0 Comment:
Posting Komentar