Tim Horas dari Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, berhasil menyabet gelar juara dalam ajang Sheel Eco Marathon (SEM) Asia 2014 di Manila, Filipina. Horas USU menyabet juara 1 dan juara 2 dalam lomba mobil rakitan teririt yang diikuti oleh 15 negara dari Asia dan Timur Tengah.
Ketua Tim Horas Mesin, Himsar Ambaritha mengaku puas dengan capaian ini. Timnya berhasil menyingkirkan pesaing dari Malaysia, Thailand, Vietnam dan tuan rumah, Filipina.
"Kita puas bisa menang. Langsung kita kasih kabar ke Medan, pihak kampus, rektor, keluarga senang sekali. Apalagi kami ini bawa nama negara di ajang internasional," ujar Himsar saat ditemui usai penganugerahan juara di Manila Hotel, Rizal Park, Manila, Filipina, seperti dilansir Detik.com.
Himsar menjelaskan, ada dua tim yang diturunkan USU dalam lomba mobil rakitan mahasiswa ini. Keduanya berlaga di kelas Urban Concept.
"Tim Horas Mesin juara satu di UrbanConcept bahan bakar ethanol. Tim Horas USU juara dua di UrbanConcept bahan bakar diesel. Kami puas, apalagi bisa menyingkirkan negara Asia lainnya seperti Malaysia dan Thailand," ucapnya.
Untuk di Urban Concept bahan bakar ethanol, Tim Horas Mesin berhasil menempuh jarak 101,4 Km per liter. Sedangkan Urban Concept diesel Tim Horas USU berhasil menempuh jarak 57 Km per liter.
"Sebenarnya waktu kita latihan bisa lebih jauh jaraknya. Tapi tak apa, kita menang. Dan kita juga takut di ethanol, karena kita dikelilingi tim dari Malaysia, yang sudah berpengalaman. Tapi alhamdulillah kita menang," tambahnya
Tim Horas pertama kali mengikuti kejuaraan ini pada tahun 2012 di sirkuit Sepang, Malaysia. Sayang pada saat itu Horas tidak berhasil membawa piala.
"Dari situ kami banyak belajar, akhirnya kami bisa juga juara," katanya.
Dengan capaian ini, Himsar berharap pihaknya dapat lebih diperhatikan pemerintah, terutama dari segi biaya Sebab untuk membangun mobil rakitan irit bahan bakar ini membutuhkan biaya hingga Rp 70 juta perunitnya. Belum lagi untuk biaya pengiriman ke Manila yang menghabiskan biaya hingga Rp 100 juta.
"Gubernur juga dulu janji, waktu kita juara satu di Surabaya dia janji bantu. Mudah-mudahan dengan menangnya kita kali ini janjinya terbukti. Karena selama ini kita untuk biaya patungan dan ke sana-sini mencari sponsor," jelasnya.
SEM memperlombakan dua kategori, yaitu Prototype dan Urban Concept, dengan menggunakan satu liter BBM atau sumber tenaga dengan jarak tempuh paling jauh. Setiap tim boleh mengajukan kendaraan yang menggunakan salah satu jenis bahan bakar seperti, bensin, solar, bensin alternatif (etanol 100), diesel alternatif (Shell Gas-to-Liquid atau fatty acid methyl ester), baterai elektrik dan hydrogen fuel cell.
SEM Asia 2014 akan memberikan 24 penghargaan On-Track dengan hadiah uang sebesar USD 2.000 dan USD 1.000 untuk pemenang dan runner up di kategori Prototype dan Urban Concept. Selain itu, tim juga akan berlomba untuk enam penghargaan Off-Track yakni Komunikasi, Desain Kendaraan, Inovasi Teknik, Keselamatan, Ketekunan dan Semangat Berkompetisi, dan penghargaan Shell Helix Tribology.
detik
otomotifnet
0 Comment:
Posting Komentar