Dari namanya saja, sudah jelas jika Paulo memiliki garis keturunan Batak. Seperti orang Batak pada umumnya pula, Paulo memikul beban untuk mengharumkan nama marga.
Paulo merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Meski bukan yang tertua, Paulo merupakan anak pria tertua di dalam keluarganya. Sudah pasti jika pemuda 17 tahun itu menjadi penerus marga Sitanggang.
"Justru ini menjadi motivasi bagi saya. Apalagi sedikit orang Batak yang jadi pemain sepak bola, jumlahnya bisa dihitung pakai jari. Semua anggota keluarga pun mendukung keinginan saya," kata Paulo yang mengaku jomblo.
Mengenai mimpinya, dalam waktu dekat dia ingin mendapatkan klub agar bisa menjadi pemain profesional. Setelah itu Paulo ingin bisa mendapatkan kesempatan membela timnas senior. "Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin seperti (Radja) Nainggolan. Kalau ada kesempatan main di luar negeri, kenapa tidak," tutur Paulo
Paulo sadar agar bisa menjadi pemain profesional, apalagi bermain di luar negeri, dia harus merelakan kesempatannya bertemu dengan keluarga karena keterbatasan jarak.
"Saya tidak takut jauh dari keluarga. Buktinya saja sejak kelas 2 SMA saya sudah merantau ke Jember. Pasti saya bisa," ujar Paulo.
"Lagipula di Medan saya hanya menyusahkan orang tua karena bandel, sering bolos masuk sekolah," tutur pemuda yang sudah 1 tahun 10 bulan merantau ke Jember itu. Kedewasaan yang ditunjukkan dari Paulo tidak hanya tercermin dari kepeduliannya terhadap orang tua, tapi juga rasa penuh syukur yang selalu dia ucapkan kepada Tuhan.
"Saya main bola dari kelas 4 SD. Awalnya dari ikut-ikut teman lalu masuk SSB. Sekarang saya bisa sampai seperti ini, puji Tuhan. Saya juga tidak menyangka," ujar pemuda berusia 17 tahun tersebut.
Menurut Pelatih Indra Sjafri, punggawa asal klub Jember United tersebut memiliki ragam keistimewaan yang dijamin bisa merepotkan barisan pertahanan lawan. Kemampuannya dalam menghadapi duel satu lawan satu, menjadi titik keunggulan tersendiri.
Selain itu, Paulo juga mampu beroperasi di beberapa area alias multifungsi, baik sebagai winger, penyerang sayap maupun penyerang lubang. Bahkan, jika diperlukan, sang pemain akan berubah menjadi striker dengan akselerasi tinggi.
"Kematangan menjadi hal yang harus digapainya agar bisa bersaing ke level lebih tinggi. Saya yakin, dia akan menjadi personel timnas Indonesia di masa depan," sebut Sjafri
Trbunnews
0 Comment:
Posting Komentar