(Lea
Simanjuntak dalam balutan Dress bermotif Gorga)
|
Tapanuli Groove
Alunan music jazz mewarnai pertunjukan Tapanuli Groove ini, ditambah suara Lea yang menyejukkan hati dan lagu batak yang tepat, kombinasi yang pas untuk memanjakan telinga.
Tepat pukul 15:30 Lea Simanjuntak hadir di tengah para hadirin yang hadir di Galeri Indonesia Kaya. Lea tampil dengan dress bermotif gorga sehingga membuatnya tampak lebih manis. Dalam Tapanuli Groove, ada 8 lagu yang dibawakan oleh Lea, diantaranya adalah lagu Sai Anju Ma Ahu yang dibalut oleh nuansa jazz dan membuat lagu ini semakin terasa pesannya ke pendengar.
(Lea
Simanjuntak & Pengisi Acara Tapanuli Groove)
|
Selain itu ada lagu Sai Tudia Ho Marpira yang diarransemen dengan music kekinian menurut Lea. Di samping itu, banyak sekali pesan moral yang disampaikan lewat lagu-lagu ini. Salah satunya adalah untuk generasi muda batak supaya tidak melupakan kampung halamannya atau istilahnya “Unang Lupa Ho Tu Bonapasogit.”
Tribute To Sumatera Utara
Tribute To Sumatera Utara merupakan konser mini yang menampilkan penyanyi yang berdarah batak untuk membawakan lagu-lagu yang berasal dari Sumatera Utara.
(Maruli
Tampubolon dalam Tribute To Sumatera Utara)
|
Konser dibuka oleh penampilan dari Maruli Tampubolon yang membawakan 4 lagu batak dan 1 lagu pop. Ketika Maruli membawakan lagu “Mardalan Au Marsada-Sada” berhasil menghipnotis seluruh hadirin dan turut masuk ke dalam alunan music yang lungun itu. Bahkan ditengah-tengah pertunjukkan, Maruli kerap bercanda dengan para hadirin, salah satunya adalah ketika Maruli melontarkan guyonan “di hamu akka parmusik nami, baen hamu ma lagu I asa mangulusi halak hula-hula on,” sambil tertawa. Tawa pun pecah ketika guyonan itu dilontarkan. Nampak jelas dari raut wajahnya selama pertunjukkan, Maruli menyanyikan lagu batak dengan kesungguhan hati.
Konser pun ditutup oleh penampilan Sammy Simorangkir yang membawakan 3 lagu batak dan 3 lagu pop. Ada hal yang menarik selama Sammy menyanyi, karena di saat menyanyikan lagu ‘Alusi Ahu” tiba-tiba keluarganya datang, mulai dari mamanya, bapaknya, serta saudara-saudaranya. Hal ini membuat Sammy kaget dan sempat berhenti menyanyi namun pada akhirnya dilanjutkan lagi.
(Sammy
Simorangkir dalam Tribute To Sumatera Utara)
|
Di tengah pertunjukkan, ada bagian yang cukup mengharukan karena tiba-tiba Sammy mengajak bapaknya naik ke atas panggung untuk menyanyikan lagu O Tano Batak bersama. Nampak air mata haru menggenangi kelopak mata dari bapak dari Sammy Simorangkir. Para hadirin pun terharu menyaksikan hal tersebut, dan turut larut bernyanyi bersama lagu ini.
Tapanuli Groove dan Tribute To Sumatera Utara seakan mengajak kita, generasi muda batak untuk mengingat kembali darimana asal kita, dan mengajak kita melestarikan budaya batak itu sendiri. Maka, mari, sebagai generasi muda batak sudah seharusnya kita mengenal budaya kita dan ikut melestarikannya.“molo dang hita, ise muse?”
(Cinthya T Tambunan/2015)
0 Comment:
Posting Komentar