• Latest News

    Review : Opera Batak “Borua Nadi Duru Ni Tao”




    “Dengan sadar kami juga mendukung percepatan Danau Toba sebagai kawasan Global Geopark Network UNESCO. Ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami,” ungkap  Direktur Artistik Plot, Thompson HS.


    Jakarta – Tepat pada tanggal 26 Oktober kemarin, di Graha William Soeryadjaya, FK UKI berakhirlah roadshow Pusat Latihan Opera Toba di Indonesia. Pertunjukan, peluncuran buku 4 bahasa, dan permohonan dukungan dari masyarakat batak: Perempuan di Pinggir Danau ini merupakan hasil dari perjuangan panjang Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) untuk memperkenalkan budaya batak kepada masyarakat Indonesia dan dunia.

    Review singkat dari opera ini yaitu, seperti yang kita tau, Danau Toba merupakan salah satu anugerah terpenting dalam sejarah geologi dunia. Sumber air Danau Toba muncul dari balik bebukitan dan mata-mata air di dalamnya. Penduduk yang tinggal di pinggir Danau Toba mengandalkan airnya untuk dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal-hal seperti ini masih sering kita jumpai di sekitar danau. Namun, tanpa kita sadari, hutan-hutan penyanggah air di bagian barat semakin berkurang karena konsesi yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan pembabat kayu ditambah lagi dengan terjadinya pencemaran air akibat limbah.
     
    Mutu air Danau Toba semakin buruk dan akan memberikan efek negatif ke manusia dan sekitarnya, seperti para perempuan. Itulah awal ide naskah ini dituliskan. Semakin kesini, perempuan mendapat efek langsung dari pencemaran air di sekitar danau. Mengingat air adalah sumber kehidupan, pantaskah untuk dicemari? Karunia alam dari sang pencipta tak mungkin bisa dijaga dan dipertahankan kalau manusia tidak memiliki kesadaran akan itu. Naskah ini diterbitkan untuk mendorong kesadaran itu muncul kembali di tengah-tengah kita yang tergantung kepada kebaikan alam dan sang pencipta.
     
    Pemeran dari opera ini adalah sebagai berikut, 1. Perempuan, 2. Narator, tokoh pencerita dengan peran ganda lainnya, 3. Samosir, sebagai petani, 4. Putri Ikan, yang menjelma menjadi manusia dan menikah dengan Samosir bernama Sondang Nauli, 5. Ibu Ikan, sebagai personifikasi sumber kesuburan, 6. Toba, buah hati Samosir dengan Sondang Nauli.
     
    Selain itu perhatian beberapa teman seperti Mikhael Boden, Sabine Muller, Thompson Hs, dan Manguji Nababan menguatkan misi serta visi naskah Perempuan di Pinggir Danau Toba ini dengan membuat buku dengan berbagai terjemahan, antara lain Inggris, Jerman, Batak Toba lengkap dengan aksara toba. Selain itu, dalam mewujudkan misi naskah ini, kru PLOt pun melakukan pertunjukkan keliling di Sumatra, Jawa dan akan berakhir di Jerman dalam rangka Batak’s Day yang jatuh pada tanggal 2 November tutur Lena selaku sutradara dari Opera ini.
     
    Semua ini dilakukan untuk mempersiapkan suatu acara di salah satu kota di Jerman, Köln. Di Köln, ada satu hari yang dinamakan “Batak’s Day” dengan berbagai kegiatan seperti ceramah, pertunjukan film, forum diskusi dan informasi tentang Batak dan workshop tor tor untuk anak dan dewasa. Selain itu, opera yang akan pentas di Jerman ini juga salah satu bentuk kampanye untuk  menjadikan Danau Toba sebagai geopark nasional yang kemudian ditingkatkan sebagai geopark internasional serta mendukung percepatan Danau Toba sebagai kawasan Global Geopark Network UNESCO.
     
    Tujuan dari kegiatan ini yang lain adalah memperkenalkan budaya batak khususnya kepada kita generasi muda batak untuk ikut melestarikan budaya kita ini supaya tidak dilupakan orang dan tidak diakui oleh negara lain sebagai warisan budaya mereka. Sudah selayaknya kita sebagai generasi muda concern terhadap hal ini. Contoh sederhananya adalah dengan ikut tidak membuang sampah di sekitar Danau Toba. Seperti kata lagu ‘Jangan Malu Jadi Orang Batak’ cintai budayamu dan cintai negerimu seperti kamu mencintai dirimu sendiri  (CT)
    Info Penulis
    Cinthya Theresia Tambunan
    Occupational Health and Safety Major
    Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
    @thyact
    Ingin berbagi dengan mahasiswabatak.com ? Ayo kirim tulisan mu Disini
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 Comment:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Review : Opera Batak “Borua Nadi Duru Ni Tao” Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top