• Latest News

    Insomnia Menguntungkan Mahasiswa Tingkat Akhir ?


    Insomnia adalah suatu kelainan/penyakit dimana kita berada dalam keadaan sulit tidur atau sulit mencapai kondisi tidur lelap. Tidak sedikit yang mengalami penyakit yang lebih sering disebut penyakit susah tidur ini, termasuk saya. Saya sendiri sulit tidur yang menurut saya karena jejaring social yang merajalela di pikiran saya. Hal tersebut cukup menyita waktu bahkan waktu tidur saya, yang lama kelamaan membuat saya terbiasa hingga mengalami susah tidur di jam waktunya mata istirahat hingga subuh. Banyak diantara kita mungkin telah mengetahui dampak negatif Insomnia seperti badan kurang fit, selera makan yang tidak teratur, merasa pusing, dan banyak hal lagi. Namun, pada tulisan ini saya tidak akan membahas hal tersebut, melainkan berbagi hal yang boleh dianggap positif.

    Insomnia tak lagi begitu buruk di telinga saya, karena saat ini ketika mengalaminya saya malah fokus mengerjakan skripsi saya. Disaat orang-orang (Mahasiswa) mengerjakan Skripsinya di siang hari atau sepulang kuliah, saya malah menggunakan waktu itu untuk santai bahkan tidur seolah-olah membayar utang kepada mata saya. Tak hanya mengerjakan Skripsi, saat Insomnia otak saya malah bekerja ketika saya menghafal beberapa istilah dalam mata kuliah yang sedang saya pelajari ataupun mengerjakan tugas yang di berikan oleh Dosen. Uniknya, saya pernah berencana mengerjakan skripsi sore hari setelah pulang dari kampus, tapi baru menghidupkan Laptop rasa malas dan tidak mau tahu malah berkuasa dalam pikiran saya. 

    Mungkin, ketenangan yang saya peroleh saat malam hari hingga subuh malah membuat otak saya fresh dan malah menimbulkan rasa ingin beraktivitas. Lalu memanfaatkan penyakit itu untuk bertindak positif. 

    Di temani segelas susu atau cemilan menciptakan sebuah hal yang menyenangkan bagiku sambil mengerjakan skripsi di kala orang-orang sudah terlelap, bahkan telah di bumbui  berbagai mimpi bak film berdurasi panjang.

    Akan tetapi terkadang Insomnia tak selamanya bisa membuat kita tenang namun sebaliknya. Beberapa hal berikut yang saya lakukan agar fokus dalam mengerjakan skripsi dan tugas-tugas kuliah; 

    Niat adalah hal pertama yang harus dimiliki untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan modal utama tersebut kita akan lebih mudah menjalankan langkah-langkah selanjutnya. 

    Kedua, bergabung bersama teman yang juga mengalami Insomnia agar bisa diajak berbagi ketika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri. 

    Ketiga, belajar sambil mendengakan alunan instrument musik-musik klasik cukup jitu   membuat kita merasa tenang sekalipun Insomnia menurut saya. Itu sebabnya mayoritas toko-toko buku menyuguhkan musik saat melayani pelanggannya. Musik klasik yang di putar seakan-akan menghipnotis pikiran lalu menikmatinya sambil membaca isi buku. 

    Keempat, menyediakan cemilan dengan segelas teh. Insomnia bukan berarti tidak boleh mengantuk, namun ketika punya tugas yang hendak di siapkan, anti ngantuk  merupakan motto yang harus di pegang. Nah, sambil mengunyah ataupun ngeteh mungkin membuat pikiran tetap bekerja dan meminimkan rasa kantuk. Sekarang masih  mau menjalani Insomnia tanpa hal positif ?
    Penulis : Ano Lubis (Mahasiswa UHN Medan)
    Twitter : @AnoLubis
    Ingin Berbagi Tulisan di mahasiswabatak.com , kirim tulisan mu di sini
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 Comment:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Insomnia Menguntungkan Mahasiswa Tingkat Akhir ? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top