• Latest News

    Miniatur Struktur Rumah Tradisional Batak



    Di kampus saya, pernah ada tugas membuat "maket" struktur rumah tradisional, tepatnya pada mata kuliah Teori Arsitektur. Dengan tidak ragu- ragu saya langsung memilih Rumah Tradisional Batak, yaitu Jabu Bolon. Karena saya  sudah pernah melihat dengan langsung bagian luar dan dalam rumah ini, dengana demikian kemungkinan akan lebih mudah dalam mengerjakan tugas ini, apalagi dibantu oleh informasi dari media sosial internet.(untuk hasil pembuatan maket, silahkan dilihat seperti pada gambar di atas :)

    Sedikit penjelasan tentang Rumah Tradisional Batak dari hasil tulisan saya.

    Hasil analisis hubungan fisik spasial budaya Rumah Bolon adat Batak.
    • Pondasi
    -  Pondasi rumah batak toba menggunakan jenis pondasi cincin, dimana batu sebagai tumpuan dari kolom kayu yang berdiri diatasnya.
    -  Tiang-tiang berdiameter 42 - 50 cm berdiri diatas batu ojahan struktur yang fleksibel, sehingga tahan terhadap gempa
    -  Tiang yang berjumlah 18 mengandung filosofi kebersamaan dan kekokohan
    -  Mengapa memakai pondasi umpak?, karena pada waktu tersebut masih banyaknya batu ojahan dan kayu gelonggong dalam jumlah yang besar. Dan belum ditemukannya alat perekat seperti semen
    Pintu
    -  pintu, lebarnya 80 cm dan tingginya 1,5 m, dikelilingi dengan ukiran, lukisan dan tulisan dan dengan dua kepala singa pada ambang pintu.
    -  Terdapat dua jenis gorga, yaitu gorga jorgom
    • Dinding
    -    Dinding pada rumah batak toba miring, agar angin mudah masuk
    -  Tali-tali pengikat dinding yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk atau rotan. Tali pengikat ini membentuk pola seperti cicak yang mempunyai 2 kepala saling bertolak belakang, maksudnya ialah cicak dikiaskan sebagai penjaga rumah, dan 2 kepala saling bertolak belakang melambangkan semua penghuni rumah mempunyai peranan yang sama dan saling menghormati.
    • Badan Rumah
    §  Badan rumah terletak dibagian tengah atau dalam mitologi batak disebut dunia tengah, dunia tengah melambangkan tempat aktivitas manusia seperti masak, tidur, bersenda gurau. Bagian badan rumah dilengkapi hiasan berupa ipon ipon untuk menolak bala.
    -  Rumah adat Batak Toba berdasarkan fungsinya dapat dibedakan ke dalam rumah yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga disebut ruma, dan rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan (lumbung) disebut Sopo. Bahan-bahan bangunan terdiri dari kayu dengan tiang-tiang yang besar dan kokoh. Dinding dari papan atau tepas, lantai juga dari papan sedangkan atap dari ijuk. Tipe khas rumah adat Batak Toba adalah bentuk atapnya yang melengkung dan pada ujung atap sebelah depan kadang-kadang dilekatkan tanduk kerbau, sehingga rumah adat itu menyerupai kerbau.
    -  Punggung kerbau adalah atap yang melengkung, kaki-kaki kerbau adalah tiang-tiang pada kolong rumah. Sebagai ukuran dipakai depa, jengkal, asta dan langkah seperti ukuran-ukuran yang pada umumnya dipergunakan pada rumah-rumah tradisional di Jawa, Bali dan daerah-daerah lain. Pada umumnya dinding rumah merupakan center point, karena adanya ukir-ukiran yang berwarna merah, putih dan hitam yang merupakan warna tradisional Batak.
    Ruma Gorga Sarimunggu yaitu ruma gorga yang memiliki hiasan yang penuh makna dan arti. Dari segi bentuk, arah motif dapat dicerminkan falsafah maupun pandangan hidup orang Batak yang suka musyawarah, gotong royong, suka berterus terang, sifat terbuka, dinamis dan kreatif.
    -   Ruma Parsantian didirikan oleh sekeluarga dan siapa yang jadi anak bungsu itulah yang diberi hak untuk menempati dan merawatnya. Di dalam satu rumah dapat tinggal beberapa keluarga , antara keluarga bapak dan keluarga anak yang sudah menikah. Biasanya orangtua tidur di bagian salah satu sudut rumah. Seringkali keluarga menantu tinggal bersama orangtua dalam rumah yang sama.
    Rumah melambangkan makrokosmos dan mikrokosmos yang terdiri dari adanya tritunggal benua, yaitu : Benua Atas yang ditempati Dewa, dilambangkan dengan atap rumah; Benua Tengah yang ditempati manusia, dilambangkan dengan lantai dan dinding; Benua Bawah sebagai tempat kematian dilambangkan dengan kolong. Pada jaman dulu, rumah bagian tengah itu tidak mempunyai kamar-kamar dan naik ke rumah harus melalui tangga dari kolong rumah, terdiri dari lima sampai tujuh buah anak tangga. Bersambung.
    -  Suku Batak terdiri dari enam kelompok Puak yang sebagian besar menempati daerah Sumatera Utara, terdiri dari Batak Karo, Simalungun, Pak-Pak, Toba, Angkola dan Mandailing. Sebelum meletakkan pondasi lebih dahulu diadakan sesajen, biasanya berupa hewan, seperti kerbau atau babi. Caranya yaitu dengan meletakkan kepala binatang tersebut ke dalam lubang pondasi, juga darahnya di tuang kedalam lubang. Tujuannya supaya pemilik rumah selamat dan banyak rejeki di tempat yang baru.
    -  Ada tiang yang dekat dengan pintu (basiha pandak) yang berfungsi untuk memikul bagian atas, khususnya landasan lantai rumah dan bentuknya bulat panjang. Balok untuk menghubungkan semua tiang-tiang disebut rassang yang lebih tebal dari papan. Berfungsi untuk mempersatukan tiang-tiang depan, belakang, samping kanan dan kiri rumah dan dipegang oleh solong-solong (pengganti paku). Pintu kolong rumah digunakan untuk jalannya kerbau supaya bisa masuk ke dalam kolong.
    -  Tangga rumah terdiri dari dua macam, yaitu : pertama, tangga jantan (balatuk tunggal), terbuat dari potongan sebatang pohon atau tiang yang dibentuk menjadi anak tangga. Anak tangga adalah lobang pada batang itu sendiri,berjumlah lima atau tujuh buah. Biasanya terbuat dari sejenis pohon besar yang batangnya kuat dan disebut sibagure. Kedua, tangga betina (balatuk boru-boru), terbuat dari beberapa potong kayu yang keras dan jumlah anak tangganya ganjil.
    -  Tiang-tiang depan dan belakang rumah adat satu sama lain dihubungkan oleh papan yang agak tebal (tustus parbarat), menembus lubang pada tiang depan dan belakang. Pada waktu peletakannya, tepat di bawah tiang ditanam ijuk yang berisi ramuan obat-obatan dan telur ayam yang telah dipecah, bertujuan agar penghuni rumah terhindar dari mara bahaya.
    • Atap
    §  Aatap Rumah bolon mengambil ide dasar dari punggung kerbau, bentuknya yang melengkung menambah nilai kaerodinamisanya dalam melawan angin danau yang kencang.
    §  Atap terbuat dari ijuk, yaitu bahan yang mudah didapat didaerah setempat. Suku batak menganggap Atap sebagai sesuatu yang suci, sehingga digunakan untuk menyimpan pusaka mereka.

    HIERARKI PENYUSUNAN
    -  Organisasi Ruang
    Bentuk-bentuk ruang ruang dimana posisinya dalam ruang diatur oleh pola grid, hal ini dapat dilihat dari kolom-kolom yang tersusun secara modular pada denah.
    -  Keseimbangan
    Keseimbangan pada rumah batak toba adalah simetris, baik pada denah maupun fasade bangunan, hal inidapat dilihat jika kita menarik garis lurus tepat pada as gambar
    -  Sirkulasi Ruang
    Sirkulasi Ruang pada rumah batak toba adalah tersamar, karena harus melewati jalan lurus sebelum belok kebangunan
    -  Pintu masuk bangunan
    Menjorok kedalam
    -  Konfigurasi alur gerak
    Jalan lurus pengirganisir yang utama.

    Rumah Adat Batak ini disebut Rumah Bolon karena suku batak toba sangat percaya akan Tuhan mereka yaitu “mulajadinabolon”, berarti rumah Tuhan.
     
    Penelitian tentang Arsitektur Batak telah banyak dilakukan semenjak Bangsa Eropa mulai datang ke Tanah Batak. Perilaku dan cara hidup suku batak dan suku- suku di Sumatera telah dicatat. Deskripsi dan detail arsitektur Batak Toba banyak dijelaskan dalam publikasi dan penelitian mengenai struktur dan konstruksi rumah dan lumbung padi. Dan untuk penelitian mengenai Tata ruang dan konsep spasial pada Rumah batak Toba serta meneliti perubahan konsep arsitektur tradisional batak toba. Dan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Tradisional Batak Toba terdiri dari Rumah atau Jabu dan Lumbung padi atau Sopo.

    Rumah Tradisional Batak Toba sering disebut juga sebagai ruma atau Jabu. Ruma atau jabu, kaya dengan simbolisasi dan berfungsi sebagai pusat mistis dari sebuah klan atau keluarga dan merupakan simbol utama dari identitas suku. Bentuk jabu atau sopo sangat mirip bahkan dari segi ukuran hampir sama.
    Dalam hal perbandingan antara konstruksi Jabu dan Sopo dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem struktur ruah atau jabu merupakan “warisan” atau meniru dari sopo. Hal ini karena suku Batak Toba memiliki tradisi kuno mengubah sopo yang semula merupakan lumbung padi menjadi rumah atau jabu bila terjadi pertambahan jumlah penduduk.

    Secara kosmologi, suku Batak Toba membagi dunia rumah/jabu menjadi 3 layer : dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah. Dunia atas merupakan tempat bertahtanya mula jadi nabolon, dewa tertinggi. Dunia tengah menjadi tempat hidup manusia sedangkan dunia bawah menjadi tempat hidup bagi orang yang sudah mati atau tempat hidupnya hewan ternak.

    Hasil maket yang telah saya buat ini telah sampai ke Singapore, kebetulan hasil tugas saya ini terpilih dari beberapa maket yang ada menjadi salah satu souvenir yang akan dibawa oleh adik angkatan saya untuk study tour/kuliah kerja arsitektur ke negara Singapore. hehe semoga yang menerima souvenir ini bangga dengan kebudayaan yang di miliki indonesia, salah satunya budaya batak :))
     
    Nah, mungkin tulisan ini bermanfaat bagi teman- teman mahasiswa batak lainnya yang lagi berjuang juga di dunia per-arsitekturan.
    Mari mengenal Arsitektur Tradisional (Batak) lebih dalam lagi, mari menjaga dan melestarikannya :)
    Merupakan suatu kebanggaan bagi saya dalam pembuatan maket budaya saya sendiri, saya berharap kalian juga.
    Info Penulis
    Olindo Sitanggang, Mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada Yogyakarta angkatan 2010, Ia berasal dari Pangururan Samosir, bagi teman teman yang ingin membahas lebih dalam mengenai topik di atas, atau bahkan dunia arsitektur bisa menghubungi via email : olindo.sitanggang@yahoo.com | atau via twitter @oyinsitanggang
    Ingin berbagi dengan mahasiswabatak.com ? Ayo kirim tulisan mu Disini
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    5 Comment:

    1. Bangga jadi orang Batak. Mari Lestarikan Budaya Indonesia :)

      BalasHapus
    2. Jabu Bolon, Rumah Batak yang penuh Arti. Tidak sekedar Nilai Budaya tetapi ada Arti Kehidupan sebagai Keluarga disana.

      BalasHapus
    3. arsitektur rumah tradisional di Indonesia sudah menyesuaikan dengan kondisi alam di Indonesia, begitu cerdas dan hebatnya nenek moyang kita meninggalkan teknologi ini pada kita. Karena disamping mempunyai nilai fungsi juga memiliki keindahan.

      BalasHapus
    4. terimakasih, bisa disertakan tautan link mengenai tulisannya ?? atau bisa dikirimkan ke email kami generasimudabatak@gmail.com . Tks

      BalasHapus
    5. Mau cari miniatur rumah batak toba nih yg di jakarta dimana ya? Bantu info

      BalasHapus

    Item Reviewed: Miniatur Struktur Rumah Tradisional Batak Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top