Horas Bangso Batak, Horas Movieholic !!!
Kali ini kita akan membahas Film Film yang berkaitan dengan Batak, baik yang pernah diputar dilayar lebar (bioskop) maupun Film yang diproduksi dalam bentuk VCD/DVD.
Di bidang seni tarik suara, Orang Batak tak perlu disangsikan lagi, ternyata tak ketinggalan juga di bidang Perfilman, ada beberapa sineas batak/nonbatak yang dengan kreatifitas dan dedikasinya telah membuat film film yang bertemakan batak..
Baiklah..tanpa berlama-lama lagi berikut ini beberapa Film bertemakan batak yang berhasil dihimpun Tim Mahasiswa Batak dari berbagai Sumber (sebelum membaca, demi kenyamanan bersama, harap untuk menonaktifkan alat komunikasi/elektronik anda , dan jangan lupa sediakan dulu kacang sihobuk atau rondang :p )
Melihat Sabar (Aedy Moward) memamerkan suksesnya di kampung, maka dua Batak muda, Tigor (Muni Cader) dan Sahat (Rachmat Hidayat) datang ke Jakarta berbekal alamat Sabar. Impian dan harapan langsung musnah. Sabar tinggal di gang kampung kumuh yang mencarinya setengah mati, dan hanya seorang sopir oplet, dan kehidupan rumahtangganya dipenuhi cekcok dengan istrinya, karena Sabar sendiri penuh khayal. Maka Sahat dan Tigor berusaha hidup di Jakarta dengan caranya masing-masing. Tigor yang merasa akan melipat Jakarta, lalu menjadi penguasa sebuah kawasan parkir, mati dikeroyok tukang parkir dan cuci motor. Sahat yang bercita-cita jadi penulis besar, merelakan diri mengawini Mona, putri seorang penerbit buku untuk melancarkan jalannya. Sabar sendiri mati saat kendaraannya terguling. Semua tak menemukan bulan yang dicari. Boleh dikata ini film Asrul Sani yang terbaik, selain "Apa jang Kau Tjari Palupi". Aedy Moward juga bermain sangat gemilang.
Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang. Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda. Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.
Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar tidak bisa membaca peta). Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda, naas, ia tewas. Akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya pergi ke Parit Buntar untuk memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.
Slogan "Apa kata Dunia" dan "Matilah Kau dimakan Cacing lah kau" pada Film ini hingga pada saat ini masih sering digunakan
Sutradara : MT Risyaf
Penulis : Asrul Sani
Pemeran :
Nurul Arifin
Deddy Mizwar
Wawan Wanisar
Roldiah Matulessy
Piet Pagau
Musik : Frankie Raden
Durasi : 95 menit
Berikut Ini Cuplikan Trailer Film Naga Bonar
- A Sing Sing So (1963)
A Sing Sing So adalah film Indonesia yang yang dirilis pada tahun 1963 dengan dibintangi antara lain oleh Nani Widjaja dan Zainal Abidin.
Seorang gadis Batak (Nani Widjaja) mempunya pacar yang buta (Zainal Abidin). Lalu datang gadis penolong dari kota (Ellya Rosa) yang ingin mengobati kebutaan pemuda tadi dan berhasil. Setelah lama tak ada kabar, sang gadis menyusul ke kota. Ternyata pemuda buta yang sudah melek tadi sudah pacaran dengan gadis penolongnya.
(Cuplikan Trailer Belum tersedia)
- Bulan di Atas Kuburan (1973)
Bulan di Atas Kuburan adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1973 yang disutradarai oleh Asrul Sani dan dibintangi oleh Muni Cader dan Rachmat Hidayat.
Produser : Sjuman Djaya
Sutradara : Asrul Sani
Penulis : Asrul Sani, Sitor Situmorang
Pemeran :
Rachmat Hidayat,
Kusno Sudjarwadi,
Aedy Moward, Kris Biantoro,
Sofia (Sofia WD),
Chitra Dewi,
Sam Suharto,
Muni Cader,
Mutiara Sani,
Yana Yuanita
Sinopsis Lengkap baca pada link ini
- Secangkir Kopi Pahit (1985)
Secangkir Kopi Pahit adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1985 dengan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi antara lain oleh Rina Hasyim dan Alex Komang. Judul awal Film ini yaitu merobek angan-angan
Togar, mahasiswa dari Sumatera Utara, sangat diharapkan orang tuanya menjadi sarjana ekonomi. Karena bakatnya di bidang jurnalistik, Togar kandas dan menjadi buruh kasar di sebuah pabrik semen. Atas bantuan Buyung, Togar mulai aktif menulis di surat kabar, lalu minta berhenti dari pabrik semen. Sewaktu bekerja di pabrik, Togar pernah bergaul dengan seorang janda beranak tiga, Lola. Dalam keadaan kehilangan pegangan, Togar pernah meniduri Lola.
Menjalankan tugas jurnalistiknya, Togar ingin meliput kisah Karsih, gadis yang terjebak ketika hendak mencari kerja ke Jakarta. Malang bagi Togar. Ia dituduh melarikan Karsih, sehingga ditahan. Dalam tahanan, muncul janda Lola yang sudah hamil oleh Togar. Dengan pasrah, Togar menerima Lola sebagai istri. Tetapi untuk pulang ke kampung, Togar tak berani dan malu. Perasaan itu ia hilangkan tatkala ia harus pulang karena ayahnya meninggal.
Kampungnya ternyata tak sekejam yang ia bayangkan. Lola dan anak-anaknya diterima dalam marga, sebagai keluarga yang sah. Kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Kecelakaan terjadi akibat kelalaian Togar yang melarikan perahu motor terlalu kencang. Lola tak dapat berenang dan tenggelam di danau Toba. Togar lebih tertempa lagi hidupnya.
Sutradara : Teguh Karya
Produser : PT. Interstudio
Penulis : Teguh Karya
Pemeran :
Rina Hasyim
Alex Komang :
Ray Sahetapy
Maruli Sitompul
Dewi Yull
Sylvia Widiantono
Musik : Eros Djarot
Sinematografi : Tantra Suryadi
Penyunting : George Kamarullah
Durasi : 100 menit
Berikut Ini cuplikan Trailer Film Secangkir Kopi Pahit
- Naga Bonar (1987)
Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang. Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda. Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.
Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar tidak bisa membaca peta). Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda, naas, ia tewas. Akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya pergi ke Parit Buntar untuk memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.
Slogan "Apa kata Dunia" dan "Matilah Kau dimakan Cacing lah kau" pada Film ini hingga pada saat ini masih sering digunakan
Sutradara : MT Risyaf
Penulis : Asrul Sani
Pemeran :
Nurul Arifin
Deddy Mizwar
Wawan Wanisar
Roldiah Matulessy
Piet Pagau
Musik : Frankie Raden
Durasi : 95 menit
Berikut Ini Cuplikan Trailer Film Naga Bonar
- Film Rokkap (Rongkap) (2010)
Film Rokkap (Rongkap) yang berarti Jodoh/pasangan Hidup merupakan salah satu Film Bertemakan Batak yang telah tayang Di Layar Lebar. Film ini resmi dirilis di Bioskop pada tanggal 21 Oktober 2010. Film Rokkap dibintangi oleh Kinaryosih dan Alex Abbad. tak ketinggalan dibintangi juga oleh beberapa orang batak seperti Musisi Tongam Sirait yang sekaligus menciptakan Ost dari Film Ini.
Film Rokkap mengambil gambar keindahan Danau Toba dan beberapa tempat lain di sekitar pulau samosir.
Film Produksi Promised Land Pictures ini disutradarai oleh 3 sutradara yaitu Bm Joe, Ginanti Rona Tembang Sari, dan Hendra ‘pay”
Film Rokkap bercerita tentang kisah seorang perempuan batak Tunaetra bernama Lingga (Kinaryosih) dengan Seorang Fotografer bernama Bow (Alex Abbad.) Liggga dengan segala keterbatasanya memiliki kelebihan dengan kepiawaiannya menghasilkan lukisan yang menarik perhatian.
Dari hasil lukisannya ia bisa membantu perekonomian keluarganya yang hanya tinggal dengan sang ayah dan kakak yang selalu menyayangi dirinya. Dari lukisannya pula ia akhirnya menemukan seorang kekasih yang selama ini ia tunggu-tunggu.
Adalah Bow (Alex Abbad), seorang fotografer yang akhirnya menjadikan Lingga sebagai kekasih. Semuanya berawal ketika ia diminta memoto prewedding untuk sahabatnya yang dilakukan di Danau Toba. Setiba di tanah Batak itu, Bow melihat sebuah lukisan yang menarik perhatiannya di sebuah hotel tempat ia menginap. Rasa penasaran dengan sosok sang pelukis pun menyelimuti Bow. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Lingga, si gadis pelukis tersebut.
Namun kisah percintaan mereka tidak semulus yang diperkirakan. Ayah Lingga enggan menerima Bow sebagai kekasih anaknya. Sedangkan Bow sendiri masih memiliki hubungan dengan kekasihnya yang tinggal di Bali.
Film ini menyuguhkan aroma kental suku Batak. Mulai dari bahasa yang dipakai (bahkan sampai ditranslate ke bahasa Indonesia), adat penikahan, alat musik, bahkan untuk melengkapi semuanya itu Anda akan dimanjakan dengan keindahan panorama Danau Toba.
Berikut ini Trailer dari Film Rokkap (Rongkap)
Entah karena sebab apa, Film ini tidak lama ditayangkan dibioskop-bioskop Indonesia, dan juga sangat sulit untuk mendapatkan DVD dari Film ini.
- Naga Bonar Jadi 2 (2007)
Nagabonar Jadi 2 adalah sebuah film Indonesia tahun 2007 yang merupakan sekuel dari film Naga Bonar (1987). Film ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007 dan "Movie of the Year"[1] dari Guardians e-Awards
Sekuel dari film Naga Bonar (1987), berputar tentang hubungan Naga Bonar (Deddy Mizwar) dan putranya, Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Untuk memulai bisnis, Bonaga berniat menjual tanah milik ayahnya yang disana terletak kuburan keluarga Naga Bonar. Akhirnya timbul konflik perbedaan nilai diantara mereka.
Serba-serbi
- Dalam film ini, Nagabonar menunjukkan keahliannya mencopet sebanyak tiga kali.
- "Apa kata dunia?" yang diucapkan berulang-ulang oleh Nagabonar dan Bonaga, merujuk pada film Nagabonar pertama.
- Maryam (Nico Pelamonia), tokoh dalam film Nagabonar ikut muncul di film ini.
- Julia Perez hanya muncul sekali dan sesaat di film ini yaitu saat adegan keluar dari lift
Sutradara : Deddy Mizwar
Produser : Tyas A Moein
Penulis : Musfar Yasin
Pemeran
Deddy Mizwar
Tora Sudiro
Wulan Guritno
Lukman Sardi
Uli Herdinansyah
Darius Sinathrya
Michael Muliadro
Musik : Thoersi Argeswara
Penyunting : Tito Kurnianto
Cuplikan Trailer Film Naga bonar Jadi 2
Cuplikan Trailer Film Naga bonar Jadi 2
- Demi Ucok (2013)
Film demi ucok merupakan Film yang baru saja diputar tahun ini (2013) yakni premire pada tanggal 3 Januari 2013.
Glo (Geraldine Sianturi)) hidup dalam keluarga batak. Glo tidak mau jadi seperti ibunya, yaitu menikah, lupa mimpi, dan hidup dengan rutinitas setelahnya. Glo ingin mengejar mimpi, yaitu membuat film. Sementara Mak Gondut (ibu Glo / Dr/ Lina KM) yang dalam keadaan sakit dan divonis hidup tinggal setahun lagi tetap bertekad mencari pasangan untuk Glo agar kemudian menikah dan hidup bahagia setelahnya.
Sutradara : Sammaria Simanjuntak
Pemeran
Geraldine Sianturi
Dr. Lina KM
Saira Jihan
Sunny Soon
Studio : Kempompong Gendut & Royal Cinema Multimedia
Serba-Serbi
- Awalnya Poster Film Demi Ucok dinyatakan tidak lulus sensor karena menampilkan gambar kaki di atas kepala.
- Bobotoh (Pendukung Persib) merasa tersinggung karena hewan peliharaan mak Gondut (seekor anjing ) yang mengenakan jersey kebanggaan Persib. Menurut Bobotoh hal ini merupakan bentuk pelecehan
cuplikan Tralier Film Demi Ucok
- Film Mursala (2013)
Mursala adalah film drama Indonesia tahun 2013 yang bernuansa budaya Batak. Film ini disutradarai oleh Viva Westi dan dibintangi oleh Rio Dewanto dan Titi Sjuman. Film ini mengangkat cerita budaya Batak tentang 70 marga yang berbeda dan tidak boleh menikah hingga kini, seperti marga Simbolon dan Saragih. Film bernuansa romantis ini juga menampilkan keindahan panorama Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Kisah Mursala diawali dengan tekad seorang pemuda Batak bernama Anggiat (Rio Dewanto) yang merantau ke Jakarta dari kampungnya di Sorkam, Tapanuli Tengah. Akhirnya dia sukses menjadi pengacara dan dibanggakan orangtuanya, namun itu belum sempurna karena ibunya, Inang Romauli dan ayahnya, Amung Hotman mengharapkan Anggiat menikah dengan pariban-nya (saudara sepupu). Hal itu tidak mudah, karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita berdarah batak yang dicintainya yakni Clarita (Anna Sinaga), seorang presenter televisi.
Persoalan muncul karena perbedaan marga Anggiat dan Clarita, yaitu "Simbolon" dan "Saragih" yang ternyata masuk ke dalam larangan adat yang tidak memungkinkan keduanya untuk menikah kecuali keluar dari adat marganya masing-masing. Meskipun begitu, Anggiat bertekad untuk mempertahankan hubungan cinta mereka.
Di tengah kebimbangan cintanya, Anggiat pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan Tiur (Titi Sjuman), pariban-nya yang ternyata adalah teman masa kecilnya dahulu di Pulau Mursala. Tiur sendiri gadis yang diceritakan sebagai pecinta alam biota laut yang beberapa kali gagal menjalin cinta. Sebagai pariban Anggiat, Tiur merasa ragu bila Anggiat akan menerimanya sebagai calon istrinya, karena ia tidak ingin dijadikan pelarian atau sekedar alat untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
Sutradara : Viva Westi
Produser : Anna Leiden Sinaga
Pemeran :
Rio Dewanto
Titi Sjuman
Mongol
Anna Sinaga
Tio Pakusadewo
Rudy Salam
Raja Bonaran Situmeang
Roy Ricardo
Elza Syarief
Musik : Iwan Fals
Distribusi Raj’s Production
Tanggal rilis : 18 April 2013
Durasi : 100 menit
Cuplikan Trailer Film Mursala :
Nah..itu dulu beberapa Film film yang bertemakan Batak. Mungkin teman teman sudah pernah menonton beberapa film di atas, Ayo beri komentarmu , Kira kira diantara film di atas, Film yang mana yang paling berkesan buat teman- teman ? :D
Masih ada beberapa Film Film bertemakan batak yang akan kita bahas, tapi berhubung Scroll nya sudah terlalu bawah, untuk kali ini kita sudahi dulu ya , nanti akan kita lanjutkan di Daftar Film Bertemakan Batak (Bagian 2)
Mauliate, Diateitupa, Bujur
Horas, Menjuahjuah, Njuahnjuah.
*Informasi Diambil dari berbagai sumber
-wikipedia
-http://filmindonesia.or.id
0 Comment:
Posting Komentar